Cap Tikus, Minuman tradisional dari Minahasa
pedagang keliling tuak dan prajurit pribumi karya Auguste van Pers (1854). |
Cap tikus adalah sebutan populer di Minahasa Sulut untuk minuman tradisional yang mengandung alkohol tinggi berkisar 40 persen. Namun nama yang sebenarnya adalah
Sopi.
Bahan dasar pembuatannya
berasal dari air sadapan yang menetes dari pohon enau, yang oleh masyarakat Minahasa dikenal sebagai pohon akel atau seho. Secara umum pohon ini disebut pohon aren yang sebutan
ilmiahnya Arenga pinnata [1] atau sinonimnya Arenga saccharifera
Proses pembuatan
Pertama, ujung tandan
bunga pohon aren akan dimemarkan dengan dipukul-pukul selama beberapa hari menggunakan sepotong kayu hingga keluar cairan. Ujung tandan kemudian dipotong
dan digantungkan sebatang bambu untuk menampung tetesan airnya. Air yang ditampung ini disebut air nira, berwarna jernih tapi agak
keruh dan rasanya sangat manis. Pengambilan air ini biasanya dua kali sehari, yakni pagi dan sore. Aktifitas menyadap pohon aren ini disebut “batifar” oleh masyarakat lokal.
mayang pohon aren |
Dengan bahan dasar air
nira ini, para petani dapat memproduksi saguer,
gula, cuka dan sopi atau populernya “cap tikus”. Air nira yang tidak diproses atau dibiarkan begitu saja selama
beberapa hari akan berfermentasi menjadi cuka.[2].
Saguer adalah nama minuman
fermentasi dari air nira dalam bahasa melayu Manado, asal kata “air sagu’,
karena berwarna putih susu seperti sagu. Saguer yang baru dan segar akan
mengeluarkan busa.
Saguer dibuat dengan cara
mencampur air nira mentah (segar) dengan yang lama yang telah berfermentasi dan
punya endapan di sebuah ruas bambu khusus yang diujungnya ada saringan yang
terbuat dari ijuk, kemudian dibiarkan selama beberapa waktu. Rasanya sedikit
manis, agak masam atau pahit dengan kadar alkohol berkisar 4 - 5 persen.
Rasanya bisa berbeda-beda tergantung dari orang yang membuatnya.
pohon enau, akel, seho dan juga disebut aren |
Tapi ada juga beberapa daerah
yang menyebutnya berbeda, seperti Tonsea menyebut Lepen, Tombulu’ menyebut pehe dan untuk daerah Tontemboan, Tondano Timpa, Bantik dan Bentenan menyebutnya tipas.
Sedangkan daerah Tonsawang dan Ponosakan menyebutnya tuwak. Walaupun beda sebutan tapi artinya ma’suattokan alias sama.
Secara hukum adat, minuman saguer adalah minuman dewata dan tidak boleh diperdagangkan, tapi abad 18 saguer mulai diperbolehkan diperdagangkan sebagai tambahan penghasilan bagi petani [3]
Air nira yang dikumpulkan akan diolah dengan cara distilasi atau disuling. Air tersebut akan dimasukkan kedalam sebuah wadah khusus yang nantinya akan dimasak hingga titik didih tertentu dan menghasilkan uap panas.
Sedangkan daerah Tonsawang dan Ponosakan menyebutnya tuwak. Walaupun beda sebutan tapi artinya ma’suattokan alias sama.
Secara hukum adat, minuman saguer adalah minuman dewata dan tidak boleh diperdagangkan, tapi abad 18 saguer mulai diperbolehkan diperdagangkan sebagai tambahan penghasilan bagi petani [3]
Air nira yang dikumpulkan akan diolah dengan cara distilasi atau disuling. Air tersebut akan dimasukkan kedalam sebuah wadah khusus yang nantinya akan dimasak hingga titik didih tertentu dan menghasilkan uap panas.
Cairan inilah yang disebut “cap tikus”. Kadar alkohol dari cap tikus tergantung oleh kualitas penyulingan yang dilakukan.
Semakin baik teknik pengolahannya maka semakin tinggi pula kadar alkoholnya.
Baca ; Asal usul nama capTikus
pondok petani pembuat cap tikus |
Sumber ekonomi dan sumber masalah
Minuman ini telah menjadi salah satu sumber
pendapatan bagi banyak petani dan pedagang sejak dahulu yang telah berhasil mengubah taraf hidupnya dan
mampu membiayai pendidikan anak-anaknya hingga ke perguruan tinggi.
Tapi bagai buah simalakama, minuman ini juga menjadi kontra produktif ketika banyak penikmat minuman ini menjadi biang kerok keributan seperti perkelahian atau tindakan kekerasan lainnya.
Tapi bagai buah simalakama, minuman ini juga menjadi kontra produktif ketika banyak penikmat minuman ini menjadi biang kerok keributan seperti perkelahian atau tindakan kekerasan lainnya.
Ada
istilah dikalangan masyarakat Minahasa tentang takaran mengkonsumsi cap tikus
ini.
“Satu sloki tambah darah, dua sloki nae darah, tiga sloki tumpah darah”.
Jadi istilah tersebut sebenarnya dapat menjadi
masukan bagi seseorang dalam mengkonsumsi cap tikus. Terlepas dari positif dan negatifnya, minuman
ini telah menjadi bagian dari kehidupan orang Minahasa. Karena semuanya tergantung
dari bagaimana seseorang memanfaatkan
minuman yang telah menjadi warisan budaya ini.
Sumber;
Tersedia hitam, putih, blue navy, merah maroon |
Klik gambar utk cara pesan |
Baca artikel lain;
- Asal usul nama cap tikus
Namanya aneh tapi minuman alkohol ini sudah tak asing bagi orang Minahasa, lalu bagaimana asal usul nama cap tikus ini? Ayo cari tahu!
- Inilah asal muasal gunung Klabat jadi gunung tertinggi di Minahasa.
Ternyata dulu gunung Lokon jauh lebih tinggi dari gunung Klabat, namun kemudian tinggi kedua gunung ini berubah, bagaimana bisa?
- Berkunjung ke puncak Gunung Mahawu
Gunung Mahawu adalah salah satu gunung favorit di sulawesi utara yang sering didaki oleh para pecinta alam.
Untuk mencapai puncak atau kawah gunung yang relatif mudah dilakukan membuat gunung ini adalah gunung yang paling banyak dikunjungi dari semua gunung di sulawesi utara.
Namanya aneh tapi minuman alkohol ini sudah tak asing bagi orang Minahasa, lalu bagaimana asal usul nama cap tikus ini? Ayo cari tahu!
- Inilah asal muasal gunung Klabat jadi gunung tertinggi di Minahasa.
Ternyata dulu gunung Lokon jauh lebih tinggi dari gunung Klabat, namun kemudian tinggi kedua gunung ini berubah, bagaimana bisa?
- Berkunjung ke puncak Gunung Mahawu
Gunung Mahawu adalah salah satu gunung favorit di sulawesi utara yang sering didaki oleh para pecinta alam.
Untuk mencapai puncak atau kawah gunung yang relatif mudah dilakukan membuat gunung ini adalah gunung yang paling banyak dikunjungi dari semua gunung di sulawesi utara.
- Desa Woloan, pusat industri rumah kayu
Woloan terkenal karena menjadi pusat industri rumah kayu yang dulunya hanya memproduksi rumah gaya tradisional untuk warga Tomohon tapi sekarang...
Woloan terkenal karena menjadi pusat industri rumah kayu yang dulunya hanya memproduksi rumah gaya tradisional untuk warga Tomohon tapi sekarang...
- Ayo kenali objek wisata di kota Tomohon
If you like this, please share!
Ayo bantu promosi kota Tomohon
menjadi "Tujuan Wisata Favorit" di Indonesia
Komentar
Posting Komentar