Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2014

Dana Hibah 2014 KONI Kota Tomohon dipangkas 50%

Gambar
Rapat kerja KONI kota Tomohon  2014 dipimpin langsung oleh Ketua umum Vonny Pangemanan Dunia olah raga di kota Tomohon rupanya belum dipandang serius oleh pemerintah kota dan anggota dewan. Hal ini terbukti dengan dikeluarkannya keputusan bahwa dana hibah untuk KONI kota Tomohon tahun 2014 diturunkan menjadi 250.000.000. Dibandingkan dengan tahun pertama KONI kota Tomohon berdiri, dana hibah yang sebesar 500 juta, masih sangat jauh dari cukup untuk operational dan apalagi untuk mendukung kegiatan olah raga di Tomohon. Jumlah dana hibah ini terungkap dalam rapat pengurus KONI kota Tomohon, kamis lalu (24/4) di kantor KONI Tomohon. Lips service pejabat Janji manis ketua DPRD Andy Sengkey, SE dan Sekretaris kota Arnold Poli, benar benar hanya lips service semata. 

Para juara karate siap jadi duta olah raga kota Tomohon!

Gambar
Para Juara dan Wasit O2SN 2014 di Tamkot Tomohon Persiapan sebelum pertandingan Olimpiade Olah raga Siswa Nasional atau O2SN telah menjadi agenda rutin tahunan dari pemerintah khususnya Dinas Pendidikan untuk menjaring dan mendukung prestasi para atlit sejak usia dini. Mulai dari SD, SMP sampai SMU/SMK kini telah mendapat perhatian yang sangat baik lewat pertandingan yang sifatnya berjenjang. Seperti tahun-tahun sebelumnya,   dalam rangka menyambut Hardiknas tgl 2 Mei, maka Dinas Pendidikan mengadakan kejuaraan beberapa cabang olah raga yang nantinya para juara akan mewakili kota/daerah ke tingkat propinsi, lalu ke tingkat nasional.

Demokrasi di negeri Tomohon (part 2) - Potas dan serangan fajar!

Masa penghitungan suara belum selesai tapi satu per satu tim sukses "tanpa sengaja" buka kartu. Mulai dari jumlah tunai untuk "Potas" orang sampai serangan yang tidak lagi fajar tapi kapan saja. Bahkan yang lebih memprihatinkan lagi, ketika orang-orang mulai membicarakan praktek sumpah dengan uang diatas kitab suci, yang dilakukan oleh sekelompok tim sukses yang 'entah dimana' lokasinya, yang kebetulan katanya bukan di kota Tomohon. Kalau sekiranya benar, maka alangkah rusaknya moral dari para pelaku tersebut. Keyakinan telah digadaikan dengan melecehkan martabat dan keyakinannnya sendiri. Banyak orang berubah dari Thomas menjadi Yudas.

Demokrasi di negeri Tomohon

Gambar
Setelah hiruk pikuk masa kampanye usai dan masa tenang pun telah berlalu, seluruh warga kota Tomohon bersama-sama menuju TPS yang telah ditentukan untuk memilih para calon wakil rakyat. “Jas merah”, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Demikian ungkapan Bapak Proklamator Soekarno yang hingga kini masih popular di sampaikan oleh beberapa kalangan. Dan hari ini, Rabu 9 April 2014, mulai dari pukul 7 sampai pukul 13 siang, warga kota Tomohon mengukir sejarah dalam pesta demokrasi untuk memilih para calon wakil rakyat baik daerah sampai pusat.

Air terjun "Tumimperas" Pinaras

Gambar
air terjun Pinaras (1880) air terjun Pinaras (2012) debet air menurun drastis “ Alam yang indah adalah salah satu kekayaan kota Tomohon yang tak ternilai. Namun bila kekayaan tersebut tidak diolah dengan baik maka ibarat butiran emas. Kekayaan itu akan terus terpendam, tidak terlihat dan tidak bisa memberikan manfaat bagi masyarakat setempat”. Desa Pinaras, boleh dikata hampir hanya dikenal oleh masyarakat sebagai salah satu desa pertanian yang letaknya di bagian selatan kota Tomohon. Namun berdasarkan dokumentasi foto dimasa kolonial, ternyata potensi wisata desa ini sudah mendapat perhatian dari pemerintah yang pada waktu itu oleh Belanda. Keindahan air terjun “Tumimperas” ( + 70m) yang walaupun sulit dijangkau karena hutan belantara, ternyata sudah diabadikan oleh seorang photographer dari Belanda.  Namun sekarang untuk ke objek wisata yang satu ini sudah cukup mudah. Karena akses jalan menuju ke desa ini sudah baik dan untuk ke lokasi air terjun sudah