Postingan

Menampilkan postingan dengan label Cerita rakyat

Kisah gunung Lokon dan gunung Klabat

Gambar
Gunung Lokon di kota Tomohon Menurut cerita orang tua, pada mulanya Gunung Lokon adalah gunung tertinggi dan terbesar di Minahasa atau biasa disebut Malesung. Saking tingginya, jarak antara puncak gunung Lokon dan langit hanya setangkai sendok, WOW kong pende jo!.  Tidak ada gunung lain di Minahasa yang lebih tinggi dari gunung Lokon. Tanah Minahasa adalah daerah bukit dan gunung, selain gunung Lokon, ada juga Gunung Klabat yang rendah yang dahulu disebut Kalawat. Kaos Kawanua "Tjap tikus", Mau.? details Suatu hari, penghuni gunung Klabat ingin agar tempat tinggal mereka lebih tinggi dari Gunung Lokon. Setelah berunding, mereka kemudian pergi menjumpai Pinontoan dan Ambilingan yang tinggal disitu dan memohon agar sebagian tanah Gunung Lokon ditambahkan ke Gunung Klabat. Tanpa pikir panjang, Pinontoan dan istrinya Ambilingan menyetujui dan memberikan sebagian tanah gunung Lokon untuk diambil oleh penghuni gunung Klabat. Mereka tidak menyesal sebagia

Makawalang dan Pinontoan, kisah para penghuni gunung Lokon

Gambar
Tanah minahasa adalah tanah pegunungan yang subur dan kaya Pada zaman dahulu kala, tanah Minahasa adalah daerah yang penuh dengan bukit dan gunung. Ada banyak gunung yang rendah dan ada juga yang tinggi.  Gunung-gunung tersebut antara lain gunung  Lokon , gunung Mahawu , gunung Masarang, gunung Kawatak, Klabat, gunung Dua Sudara, gunung Tampusu, gunung Tolangko, gunung Kaweng, gunung Simbel, gunung Lengkoan, gunung Soputan , Lembean, Kalawiran, dan Kumelembuai. Gunung Lokon di Tomohon Dimasa itu, gunung Lokon adalah gunung tertinggi dan sesuai namanya, gunung Lokon berarti yang tertua dan terbesar. Pengertian lain adalah orang yang sudah tua, bahkan tertua dan berbadan besar. Dalam bahasa daerah disebut Tua Lokon atau Tou Tua Lokon yang artinya orang yang sudah tua. Konon, setiap gunung dan pegunungan itu ada penghuninya. Contohnya gunung Lokon ini dihuni oleh Makawalang yang bahagia karena hidupnya aman dan sejahtera. Dia bertanya dalam hatinya, “Apaka