Postingan

Menampilkan postingan dengan label Seni Budaya

Kabasaran, tari perang orang Minahasa

Gambar
Kabasaran adalah tarian perang tradisional orang Minahasa dengan menggunakan senjata tajam berupa pedang dan tombak yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan iringan tambur dan gong. Tari Kabasaran seharusnya disebut Kawasaran, karena berasal dari kata “Wasar”, dimana gerakan para penari digambarkan bagaikan pertarungan dua ekor ayam jantan yang sudah dipotong jenggernya (wasar) supaya menjadi lebih berani dan tanpa rasa takut.    Penari tari perang Minahasa "Tombarian Tarian ini bisa dibawakan oleh kaum pria yang disebut Kabasaran dan kaum wanita disebut Tombarian.  Walaupun umumnya tarian ini lebih didominasi oleh kaum pria.  Uniknya tarian ini dinilai baik dan menarik ketika para penari dapat memberikan unsur kejutan kepada penonton dengan gerakan dan pekikannya hingga penonton secara spontan mengucapkan kata-kata terkejut misalnya “arotetei” Dahulu kala, tarian ini adalah tarian persiapan untuk perang dan penghormatan untuk menjemput tamu agung tapi se

Asal usul nama cap Tikus

Gambar
Kaos "Tjap tikus" Mau? x Ternyata sekalipun penikmat "cap tikus" sangat banyak tapi asal muasal namanya belum banyak yang tahu. Dari penelusuran penulis, ada tiga versi tentang asal usul nama minuman alkohol cap tikus ini. Pertama Istilah “cap tikus” muncul ketika pasukan marinir Belanda mulai ditempatkan di Manado menjelang tahun 1900. Karena mereka kekurangan minuman keras dari Eropa seperti Bols, Jenever, maka pedagang Cina-Manado membeli minuman sopi dari penduduk lalu dijual dalam botol dengan gambar merek seekor tikus, disebut cap tikus.[1] Ke dua Dikisahkan pada suatu waktu, waranei pasukan rakyat Tondano-Toulimambot suku Tondano dari pos Papakelan sedang berpatroli mengawal pantai Timur Minahasa . Mereka kemudian tergoda untuk berburu anoa hingga merasa lelah dan kehausan. Saat beristirahat disebuah pohon, ada tetesan cairan dari atas pohon yang mengenai rambut kepala dan mengalir ke bibir para waranei tersebut. Rasa cairan itu manis

Cap Tikus, Minuman tradisional dari Minahasa

Gambar
pedagang keliling tuak dan prajurit pribumi     karya  Auguste van Pers  (1854). Cap tikus   adalah sebutan populer di Minahasa Sulut untuk minuman tradisional yang mengandung alkohol tinggi berkisar 40 persen. Namun nama yang sebenarnya adalah Sopi. Bahan dasar pembuatannya berasal dari air sadapan yang menetes dari pohon enau, yang oleh masyarakat Minahasa dikenal sebagai pohon a kel atau seho. Secara umum pohon ini disebut pohon aren yang sebutan ilmiahnya Arenga pinnata   [1] atau sinonimnya Arenga saccharifera Proses pembuatan Pertama, ujung tandan bunga pohon aren akan dimemarkan dengan dipukul-pukul selama beberapa hari menggunakan sepotong kayu hingga keluar cairan. Ujung tandan kemudian dipotong dan digantungkan sebatang bambu untuk menampung tetesan airnya.   Air yang ditampung ini disebut air nira , berwarna jernih tapi agak keruh dan rasanya sangat manis. Pengambilan air ini biasanya dua kali sehari, yakni pagi dan sore. Aktifitas menyadap pohon

Pasar tradisional Tomohon, EKSTRIM!

Gambar
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki banyak sekali keanekaragaman dalam bidang seni, budaya, bahasa, suku, agama dan tak terkecuali makanan. Keanekaragaman ini merupakan keunikan dan kekayaan   yang luar biasa bagi bangsa kita. Keadaaan lingkungan sekitar tanpa disadari telah membentuk pola hidup masyarakat yang satu dengan yang lain berbeda dan menjadi ciri khas daerah masing-masing.    Sebagai contoh,   banyak pasar tradisional di negeri kita ini yang menarik karena keunikannya, sehingga menjadi objek wisata populer. Phyton!, klik untuk nonton videonya  Di Banjarmasin, terdapat pasar apung dimana penjual dan pembeli melakukan transaksi di atas perahu di sungai. Di Bali, terdapat pasar seni Sukowati yang khusus menawarkan barang – barang kerajinan seperti patung, lukisan dan berbagai cenderamata.   Dan tak terkecuali, di kota Tomohon Sulawesi Utara ini, Terdapat pasar yang juga sebagai tempat wisata di Tomohon yang beberapa tahun tera

Air terjun Tinoor dalam gambar

Gambar
ini adalah cuplikan gambar-gambar tentang objek wisata hutan hujan dan air terjun "Regesan" di Desa Tinoor.  Akses jalan menuju ke air terjun yang masih cukup sulit, membuat lokasi ini hanya bisa dikunjungi oleh mereka yang benar-benar suka tantangan dan pecinta alam sejati. Selain itu, tempat ini juga menjadi salah satu tempat berkemah yang populer di kalangan pecinta alam. Mari mengenal Kota Tomohon dengan berbagai objek wisatanya. Artikel lain tentang objek wisata di Tomohon; - Petualangan di air terjun "Regesan" Tinoor - Air terjun Tumimperas Pinaras - Desa Woloan: industri rumah kayu dan Amphi theatre - 5 tempat wisata populer di Tomohon

Asal usul nama kota Tomohon

Gambar
Kota Tomohon Sebagai orang Tomohon atau yang suka sama kota cantik ini, ada baiknya kita juga mengenal sejarah, budaya dan kekayaannya termasuk mengetahui asal mula kenapa kota bunga ini disebut Tomohon. Berikut hasil penelusuran penulis berdasarkan beberapa sumber yang didapat. Pada zaman dahulu, Tomohon adalah wilayah hutan pegunungan yang sangat kaya akan sumber air karena terletak di kaki gunung Lokon , Mahawu dan Masarang. Penduduk yang tinggal dikawasan lembah pegunungan ini dikenal sebagai Tou Mu'ung. kata "Tou" artinya orang, sedangkan kata "Mu'ung" belum ada yang tahu pasti. Sebagian orang berpendapat, kata “Mu’ung” berarti sumber mata air.   Namun ada juga yang berpendapat menurut cerita para tua-tua (orang tua) Mu'ung adalah nama dari seorang wanita tua yang tinggal disekitar sumber air yang kemudian menjadi nama sumber mata air tersebut. Bahkan dalam cerita tersebut disebutkan bahwa Mu'ung dan Sineleya