Asal usul nama cap Tikus


Ternyata sekalipun penikmat "cap tikus" sangat banyak tapi asal muasal namanya belum banyak yang tahu. Dari penelusuran penulis, ada tiga versi tentang asal usul nama minuman alkohol cap tikus ini.

Pertama
Istilah “cap tikus” muncul ketika pasukan marinir Belanda mulai ditempatkan di Manado menjelang tahun 1900. Karena mereka kekurangan minuman keras dari Eropa seperti Bols, Jenever, maka pedagang Cina-Manado membeli minuman sopi dari penduduk lalu dijual dalam botol dengan gambar merek seekor tikus, disebut cap tikus.[1]


Ke dua
Dikisahkan pada suatu waktu, waranei pasukan rakyat Tondano-Toulimambot suku Tondano dari pos Papakelan sedang berpatroli mengawal pantai Timur Minahasa. Mereka kemudian tergoda untuk berburu anoa hingga merasa lelah dan kehausan. Saat beristirahat disebuah pohon, ada tetesan cairan dari atas pohon yang mengenai rambut kepala dan mengalir ke bibir para waranei tersebut. Rasa cairan itu manis dan menghilangkan dahaga.

asal usul tjap tikoes, sejarah cap tikus, alkohol cap tikus, minuman sopi, sofi, minuman tradisional minahasa, akel, aren, seho, saguer, lepen, pinaraci, minuman sulingan, minuman orang minahasa
pondok pembuat cap tikus
Pohon tersebut kemudian dipanjat dan mereka menemukan mayang pohon  yang terpukul berulang-ulang karena tiupan angin. (we’wel, wine’wel, we’welen). Pada mayang pohon tersebut ada bekas cakaran kuku tikus yang tajam yang mengeluarkan cairan. Cairan tersebut kemudian menjadi bahan dasar untuk membuat saguer, sedangkan “cap tikus” untuk mengenang pengalaman dan menghormati para waranei yang menemukan saguer [2]

Ke tiga
Alasan ketiga nama cap tikus adalah dari informasi para ‘orang tua’ bahwa pohon yang memberikan air nira/saguer adalah tempat tikus-tikus pohon (mencari makan).[3]

Ke empat
Teori spekulasimologi dari penulis berdasarkan ke tiga informasi diatas, adalah; pohon aren atau saguer adalah tempat tikus pohon mencari makan karena buah pohon tersebut. Sehingga masyarakat lokalpun pada masa itu tahu bahwa pohon aren adalah tempat “tongkrongan” tikus-tikus pohon bukan tikus-tikus berdasi. Ketika suatu masa, menjelang tahun 1900, pasukan marinir Belanda kehabisan minuman alkohol, para pedagang dimasa itu, khususnya dari etnis Tionghoa melihat peluang untuk menjual sopi sebagai pengganti.
penyulingan, cap tikus, proses pembuatan, petani, gula aren, gula merah, sopi, sofi, arak, alkohol, minuman tradisional, minahasa
Proses pembuatan cap tikus

Maka berdasarkan informasi umum dan popular di masa itu bahwa minuman ini berasal dari pohon tempat tongkrongan para tikus. Maka pedagang membuat merek bergambar cap tikus karena faktor promosi. Namanya juga dagang, iya kan?!

Jadi ada kemungkinan minuman keras ini (miras) yang secara lokal disebut "sopi" sudah diproduksi terlebih dahulu baru kemudian diperdagangkan dengan lebel promosi "tjap tikus".

Demikianlah, berdasarkan cerita tentang para waranei, kearifan lokal dan data sejarah maka penulis membuat kesimpulan tentang asal usul nama “tjap tikus”. Semoga kesimpulannya tidak masuk dalam kategori “ngawurlogi”.

Bila ada yang memiliki informasi atau pendapat yang lain silahkan di share untuk baku beking pande.

Sumber ekonomi dan sumber masalah
Minuman ini telah menjadi salah satu sumber pendapatan bagi banyak petani dan pedagang sejak dahulu yang telah berhasil mengubah taraf hidupnya dan mampu membiayai pendidikan anak-anaknya hingga ke perguruan tinggi. Tapi bagai buah simalakama, minuman ini juga menjadi kontra produktif ketika banyak penikmat minuman ini menjadi biang kerok keributan seperti perkelahian atau tindakan kekerasan lainnya.

Ada istilah dikalangan masyarakat Minahasa tentang takaran mengkonsumsi cap tikus ini.

“Satu sloki tambah darah, dua sloki nae darah, tiga sloki tumpah darah”.

Artinya, satu sloki atau satu gelas cap tikus akan menambah darah yang diartikan menambah semangat kerja, dua sloki berpotensi untuk menjadi seorang yang mudah tersinggung atau marah, tiga sloki berpotensi terjadinya tindakan kekerasan, seperti perkelahian.

Jadi istilah tersebut sebenarnya dapat menjadi masukan bagi seseorang dalam mengkonsumsi cap tikus. Terlepas dari positif dan negatifnya, minuman ini telah menjadi bagian dari kehidupan orang Minahasa. Karena semuanya tergantung dari  bagaimana seseorang memanfaatkan minuman yang telah menjadi warisan budaya ini.

Sumber;
[1] Jessy wenas: Sejarah dan budaya Minahasa, hal 91 dan 96
[2] Naskah Awal Ensiklopedia Minahasa (?)
[3] Anonim

Baca artikel lain;

Komentar

  1. Sekedar tambahan moga bermanfaat...

    Ada informasi asal usul nama cap tikus asalx dr nama toko/gudang di Manado tempo dulu yg tampung hasil dr petani air nira yg kala itu tak ada namax. Nama Toko/gudang itu ad "Tjap Tikoes". Selanjut dr mulut ke mulut pd waktu itu tiap kali ada yg bertanya pd petani hasil air nira itu mau dibawa dimana,petani jawab bawa di tjap tikoes(cap tikus) Manado. Terus berkembanglah nama air nira itu menjadi "Tjap Tikoes" yg terkenal sampe sekarang ini"CAP TIKUS". Makase bxk. TYM.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah ini tambahan info yang bermanfaat sekali, makase banyak badai tatto. Kalu ke kota Tomohon jang lupa singgah di objek2 wisata ini neh. http://mytomohon.blogspot.co.id/2014/03/5-tempat-wisata-populer-di-tomohon.html
      Salam Badai Kawanua.

      Hapus
    2. Makase bxk juga...
      CITA WAYA ESA

      Hapus
  2. Pernah dengar dari oma dan opa (sudah meninggal) kenapa diberi nama Cap Tikus karna ada filosofinya. Karna kandungan alkoholnya yang kuat/memabukkan makanya minumnya hanya sedikit (untuk menghangatkan badan waktu udara dingin dan memancing nafsu makan) sebagaimana cara seekor tikus minum. "Ngoni pernah lia kalo tikus minum? Cuma sadiki to? Bagitu no kalo minum tu barang itu (red. Cap tikus) makanya sa kase nama cap tikus. Kalo minum banya-banya kong sampe ta guling-guling nentau diri so bukang cap tikus tu ada minum, cap babi itu." Begitulah yang sering oma dan opa ungkapkan kalau melihat/mendengar ada yang mabuk dan berbuat onar karna minum cap tikus. Semoga bermaanfaat (Rumate Kapataran).... (^^,)v (sumber lisan: Opa Edu Rumate dan Oma Plentje Peratasik/sudah meninggal)

    BalasHapus
  3. Bersyukurlah atas berkat yan Tuhan berikan walau itu Tjap Tikus minuman tradisional beralkohol; torang harus bijak dalam mengkonsumsi agar berkat tidak sia-sia...

    BalasHapus

Posting Komentar

Top 5 artikel

Cap Tikus, Minuman tradisional dari Minahasa

Pasar tradisional Tomohon, EKSTRIM!

Daftar kelurahan/desa di kota Tomohon

5 tempat wisata populer di Tomohon