Postingan

Menampilkan postingan dengan label Politik

Puluhan ribu masyarakat kota Tomohon bersatu menyalakan seribu lilin dan doa untuk Ahok

Gambar
Kota Tomohon, Sabtu, 13 Mei 2017 Puluhan ribu masyarakat kota Tomohon dari berbagai golongan dan agama, dari kanak-kanak hingga dewasa, berkumpul di pusat kota Tomohon menyuarakan persatuan dan dukungan untuk salah seorang putra terbaik Indonesia, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Kejujuran, ketegasan dan keberaniannya dalam memimpin DKI Jakarta dengan zero tolerance terhadap KKN membuatnya dibenci dan dimusuhi para elite politik dan partai busuk serta mereka pecinta Korupsi. Pengabdiannya yang luar biasa untuk warga DKI Jakarta dibalas dengan fitnah, kebohongan dan ketidakadilan hukum. Namun masyarakat tidaklah buta, dukungan untuk Gubernur DKI Jakarta ini meluas bukan hanya diberbagai pelosok propinsi, kota dan desa di Indonesia tapi juga di pelosok dunia. #saveAhok #saveNKRI  Artikel lainnya; - Danau Sineleyan berdandan, cantiknya! -  Mengenal tari perang "Kabasaran", dari Minahasa. - Asal usul nama cap tikus -  -  Berkunjung ke air terjun Tumi

Demokrasi di negeri Tomohon (part 2) - Potas dan serangan fajar!

Masa penghitungan suara belum selesai tapi satu per satu tim sukses "tanpa sengaja" buka kartu. Mulai dari jumlah tunai untuk "Potas" orang sampai serangan yang tidak lagi fajar tapi kapan saja. Bahkan yang lebih memprihatinkan lagi, ketika orang-orang mulai membicarakan praktek sumpah dengan uang diatas kitab suci, yang dilakukan oleh sekelompok tim sukses yang 'entah dimana' lokasinya, yang kebetulan katanya bukan di kota Tomohon. Kalau sekiranya benar, maka alangkah rusaknya moral dari para pelaku tersebut. Keyakinan telah digadaikan dengan melecehkan martabat dan keyakinannnya sendiri. Banyak orang berubah dari Thomas menjadi Yudas.

Demokrasi di negeri Tomohon

Gambar
Setelah hiruk pikuk masa kampanye usai dan masa tenang pun telah berlalu, seluruh warga kota Tomohon bersama-sama menuju TPS yang telah ditentukan untuk memilih para calon wakil rakyat. “Jas merah”, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Demikian ungkapan Bapak Proklamator Soekarno yang hingga kini masih popular di sampaikan oleh beberapa kalangan. Dan hari ini, Rabu 9 April 2014, mulai dari pukul 7 sampai pukul 13 siang, warga kota Tomohon mengukir sejarah dalam pesta demokrasi untuk memilih para calon wakil rakyat baik daerah sampai pusat.

Kisah Negeri para Jahanam!

Gambar
foto by kompas.com Namaku Rakyat margaku Miskin, warga negeri para jahanam. Bekerja maksimum untuk upah minimum Ditemani istri yang setia, namanya Derita.  Ya kami Rakyat Miskin menDerita.  Suaranya adalah suaraku, tak bisa didengar apalagi dilihat, hanya bisa dirasa oleh nurani yang bersih. Setiap pagi ku basuh muka dengan air mata. Menyegarkan jiwa untuk hari yang hampa.   Atas nama cinta, kami sehidup semati,  setengah hidup setengah mati. Oh ya, saya punya dua anak, mereka sangat "mungil" dan "lemah lembut" karena biasa menahan lapar.  Nama mereka sungguh indah,  sering kupanggil menahan isak,  hai "Busung!" hai "Sekar!" Duhai sobat, siapakah tak kenal mereka... Si Busung lapar dan Sekarat? kemanapun selalu bersama. Foto by rimanews.com Hidup di keluarga yang hampir cukup. Kemarin upahku hampir cukup beli beras… Hari ini hampir cukup beli obat… Maklum di negeri ini,  aku dilarang sakit...kecuali sakit