Postingan

Menampilkan postingan dengan label Warna

Kartini Indonesia dan perjuangan hidup

Gambar
Mereka tak punya waktu mengeluh Hari-harinya penuh kerja berpeluh Kerja sehari cukup makan sehari Hanya bersyukur untuk sesuap nasi Setiap hari adalah kisah perjuangan Tak kerja maka tak makan Sungguh tentang hidup atau mati Tiada rejeki cukup tuk dinikmati Mereka adalah pejuang tangguh Beremansipasi tanpa syarat dan kukuh Menolak tegas untuk menyerah Berevolusi jadi tulang punggung tangguh Pahlawan untuk yang dicinta Selamat Hari Kartini! Untuk para perempuan tangguh Indonesia. Seorang perempuan tua memecah batu untuk dijual . Pulau Talaud, 21 May 2017 Wanita buruh pasar. Denpasar, 16 Oktober 2019    Wanita kuli angkut di pasar. Denpasar, 24 Juli 2014 Pedagang sayur dan buah. Bedugul, 2014 Buruh tani. Talaud, 21 Mei 2017 Pedagan makanan di kota tua. Jakarta, 3 September 2016 Mungkin anda tertarik dengan artikel serupa; -  Kisah negeri para jahanam - Perempuang dan security - Sejarah kota Tomohon -  Objek wisata kota To

Kisah Negeri para Jahanam!

Gambar
foto by kompas.com Namaku Rakyat margaku Miskin, warga negeri para jahanam. Bekerja maksimum untuk upah minimum Ditemani istri yang setia, namanya Derita.  Ya kami Rakyat Miskin menDerita.  Suaranya adalah suaraku, tak bisa didengar apalagi dilihat, hanya bisa dirasa oleh nurani yang bersih. Setiap pagi ku basuh muka dengan air mata. Menyegarkan jiwa untuk hari yang hampa.   Atas nama cinta, kami sehidup semati,  setengah hidup setengah mati. Oh ya, saya punya dua anak, mereka sangat "mungil" dan "lemah lembut" karena biasa menahan lapar.  Nama mereka sungguh indah,  sering kupanggil menahan isak,  hai "Busung!" hai "Sekar!" Duhai sobat, siapakah tak kenal mereka... Si Busung lapar dan Sekarat? kemanapun selalu bersama. Foto by rimanews.com Hidup di keluarga yang hampir cukup. Kemarin upahku hampir cukup beli beras… Hari ini hampir cukup beli obat… Maklum di negeri ini,  aku dilarang sakit...kecuali sakit