Caboku sayang, caboku malang!

bisnis, pakaian bekas, cabo, bakteri, polemik,pasar, tomohon, manado, senen, medan
Cabo atau cakar bongkar di Pasar Tomohon
Hasil uji lab Kementerian Perdagangan (Kemendag) beberapa waktu lalu terhadap pakaian bekas dari pasar Senen, Jakarta, kembali mengangkat polemik terhadap bisnis "cabo" yang sudah terdiam selama beberapa tahun. Pasalnya, dari hasil uji laboratorium tersebut ditemukan 216 ribu pergerakan koloni bakteri mikro biologi di sampel pakaian bekas tersebut. (okezone.com)

Penemuan ini tentu saja mengkhawatirkan karena berpotensi menjadi sumber penyakit yang tidak disadari oleh para konsumen.

Selain itu ternyata mengimport pakaian bekas telah dilarang pemerintah sejak tahun 1982, melalui SK Mendagkop no.28 tahun 1982 tentang Ketentuan Umum di Bidang Impor yang hingga saat ini belum dicabut dan masih berlaku.

Yang menjadi polemik adalah ketika "cabo" menjadi sumber mata pencaharian bagi banyak orang dan bila dilarang dan dilakukan tindakan penyitaan maka banyak orang akan kehilangan usaha dan pekerjaan.

Pasar Tomohon, adalah salah satu tempat yang memiliki banyak pedagang yang memperjual belikan pakain bekas alias cabo, dan masyarakat tampaknya tidak terlalu terpengaruh dengan berita tentang bakteri dan larangan ini atau mungkin tidak peduli.

Pemerintah sebaiknya memberikan sosialisasi dan solusi dengan masalah cabo ini, supaya kebutuhan sandang masyarakat terpenuhi, konsumen terlindung dari penyakit dan pedagang tidak kehilangan usaha dan pekerjaan.


Baca artikel terkait;

Ayo Gabung di FACEBOOK!

Komentar

Top 5 artikel

Asal usul nama cap Tikus

Cap Tikus, Minuman tradisional dari Minahasa

Pasar tradisional Tomohon, EKSTRIM!

Daftar kelurahan/desa di kota Tomohon

Kisah gunung Lokon dan gunung Klabat