Demokrasi di negeri Tomohon
Setelah hiruk pikuk masa kampanye usai dan masa tenang pun telah berlalu, seluruh warga kota Tomohon bersama-sama menuju TPS yang telah ditentukan untuk memilih para calon wakil rakyat.
“Jas merah”, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Demikian ungkapan Bapak Proklamator Soekarno yang hingga kini masih popular di sampaikan oleh beberapa kalangan. Dan hari ini, Rabu 9 April 2014, mulai dari pukul 7 sampai pukul 13 siang, warga kota Tomohon mengukir sejarah dalam pesta demokrasi untuk memilih para calon wakil rakyat baik daerah sampai pusat.
Para tim sukses dan pendukung setiap caleg, mengaku optimis bahwa calegnya pasti menang dan partainya mencapai target suara. Tentu hal yang sah dan baik bersikap optimis, tapi praktek “money politic” dalam berbagai bentuk dari para tim sukses oleh beberapa caleg ibarat “kentut di keramaian”.
Semua tahu baunya busuk dan siapa yang kentut, tapi malu menutup hidung dan pura-pura tidak tahu sambil menarik napas panjang. Banyak yang membicarakan praktek kotor ini, tapi takut atau sungkan untuk bersuara. Seolah – olah tanda terima kasih dalam bentuk tunai adalah hal yang lumrah sekarang ini. Namun ada juga yang tidak menerima “amplop” karena menunggu terwujudnya “janji sorga” sang caleg bila terpilih nanti. Respon masyarakatpun dalam menanggapi praktek ini beragam mulai dari yang mencemooh sampai yang senang.
Kekecewaan masyarakat terhadap para politisi yang banyak tersangkut kasus korupsi, membuat banyak yang pesimis dan sekedar “memilih yang terbaik dari yang terburuk” dengan harapan mereka benar-benar dapat memberi perubahan positif, yang nyata dan merakyat.
Suasana di salah satu TPS di Tomohon |
Hari ini kita dapat belajar untuk menghargai perbedaan dan menghormati hasil pemilihannya.
Jadi apapun warna jas anda, mari kita jaga kota Tomohon tetap aman dan tentram.
Berita lain tentang Tomohon; klik disini!
- 5 tempat wisata populer di Tomohon
- Desa Woloan: industri rumah kayu dan Amphi theatre
- Pasar tradisional Tomohon
- Objek wisata
- Desa Woloan: industri rumah kayu dan Amphi theatre
- Pasar tradisional Tomohon
Komentar
Posting Komentar